Senin, 11 September 2017

Klasifikasi dan Sejarah Perkembangan Tari Nusantara

         Pada zaman kerajaan , tarian diciptakan untuk melengkapi upacara sakral kerajaan. Pengklasifikasian tari kreasi daerah dapat ditelusuri berdasarkan sejarah atau periodisasi perkembangannya , yaitu sebagai berikut :

a.  Sejarah Perkembangan Tari Tradisi 
Hasil gambar untuk tari tradisi 

Tari Topeng dicatat sebagai cikal bakal tari tradisi di Jawa. Tari Topeng diperkirakan mengalami puncak perkembangan pada zaman Kerajaan Majapahit . Dalam Kitab Negarakertagama, di jelaskan adanya atraksi besar- besaran tari dan nyanyian di Kerajaan Majapahit.Dijelaskan pula adanya tokoh-tookoh punakawan(juru banyol) dan beberapa penari menggunakann tutup kepala yang disebut tekes.

         Sampai sekarang tekes digunakan pada semua Tari Tradisi Topeng , terutama Tari Topeng Panji.
         Selanjutnya Tari Topeng juga mendapat perhatian dari Kerajaaan Mataram tetapi pada akhirnya tarian ini tersisihkan oleh Tari Bedhaya dan Tari Srimpi yang sekarang menjadi simbol keagungan dan budaya Kerajaan Mataram.
Pada tahun 1918 Pangeran Tedjo Kusuma dan Pangeran Suryadiningrat mendirikan sekolah di Yogyakarta yang bernama Sekolah Tari Krida Beksa Birama. Kreator terkemuka yang berasal dari sekolah ini diantaranya, Wisnoe Wardhana dan Bagong Kussudiarjo .
        Pada tahun 1961 muncul seni tari Jawa Baru yang di sebut Sendratari Ballet Ramayana, istilah ini dibuat oleh G.P.H Jatikusumo . Dari sini muncul kreator tari diantaranya Sardono W.Kusumo, Sal Mugiyanto dan Retno Maruti . Di Bali sekitar 1930-an , I Ketut Mario menciptakan gaya kebyar dalam karawitan dan Tari Bali.
       Tari tradisi adalah sebuah tata cara yang berlaku disebuah lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun – temurun. Tari tradisi diartikan sebagai sebuah tata cara menari atau menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara turun – temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Karena aspek berkelanjutan tersebut, maka terciptalah konveksi berikutnya diyakini sebagai tata aturan yang bersifat mengikat (baku).

b.  Sejarah Perkembangan Tari Kreasi Baru  
Hasil gambar untuk tari kreasi baru 

Diawali oleh I Ketut Mario tahun 1930-an , Bagong Kussudiarjo dan Wisnoe Wardhana tahun 1950-1958 . Terdapat juga seniman baru seperti Sal Murgiyanto, I Wayan Dibya , Gusmiati Suid , Endo Suanda dan Sardono W.Kusumo.
        Awalnya tema diambil dari gerakan dasar tari tradisi . Namun perkembangan selanjutnya tema diambil dari kejadian nyata yang tengah berkembang di masyarakat.
        Pembaruan tari di Indonesia terus berkembang terutama setelah para senior menimba ilmu di Amerika . Karya tari hasil pembaruan mereka,diantaranya Bedhaya Gendheng(1991), dan Lorong, karya Bagong Kussudiarjo. Selain itu, Meta Ekologi dan Hutan Plastik karya Sardono W.Kusumo.


Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.

 c.  Sejarah dan Perkembangan Tari Kontemporer 
Hasil gambar untuk tari kontemporer 

 Sejarah perkembangan tari kontemporer dimulai menjelang dasawarsa akhir 70-an. Diperkenalkan oleh individu dan perguruan tinggi, seperti STSI Surakarta, dan ASTI Yogyakarta. Selain itu terdapat event-event yang mendukung perkembangan tari kontemporer.

Tari kontemporer merupakan inovasi dari berbagai macam tarian yang mendapatkan sentuhan modernisasi. Inovasi yang lazim dilakukan pada jenis tari ini terdapat pada musik pengiring, gerakan, dan properti yang digunakan oleh para penari.




 

3 komentar:

Peran Tari Nusantara

      Berdasarkan perannya, tari nusantara dapat diklasifikasikan menjadi tiga,  yaitu tari upacara, tari hiburan( pergaulan) dan t...